Inner child adalah konsep psikologis yang merujuk pada bagian diri seseorang yang memiliki pengalaman dan emosi saat masih kecil. Dalam konteks ini, "kecil" mengacu pada usia di mana individu tersebut belum sepenuhnya dewasa atau belum sepenuhnya mandiri.

Konsep inner child berasal dari psikologi yang mengasumsikan bahwa pengalaman traumatis atau sulit pada masa kecil dapat membentuk pola pikir, emosi, dan perilaku seseorang di masa dewasa. Inner child adalah cara untuk mengidentifikasi dan memahami bagaimana pengalaman masa kecil mempengaruhi kehidupan dan hubungan orang dewasa.

Inner child juga dapat dipahami sebagai aspek kreativitas dan imajinasi seseorang, serta kemampuan untuk bersenang-senang dan bersikap spontan dan merasa nyaman dengan kepekaan emosional. Inner child dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi seseorang, tetapi juga dapat menjadi sumber rasa takut, kecemasan, atau perasaan terluka.

Dalam terapi, konsep inner child sering digunakan untuk membantu orang dewasa memahami dan menyembuhkan rasa sakit dan trauma dari masa kecil mereka. Terapis dapat membantu orang dewasa untuk mengakses inner child mereka dan mengajarkan cara untuk memperkuat hubungan mereka dengan bagian diri mereka yang lebih kecil dan mungkin terluka. Teknik-teknik seperti visualisasi, meditasi, atau terapi seni sering digunakan dalam pengobatan inner child.

Singkatnya, inner child merujuk pada bagian diri kita yang masih mempertahankan sisi kecil, sensitif, dan mungkin terluka dari masa kecil kita. Memahami dan merawat inner child dapat membantu kita untuk tumbuh dan berkembang secara positif sebagai individu dewasa.

Disusun oleh: Nurul Hilal Ayyidar, S.Pd., M.Kom, C.H., C.Ht. Prof., C.I.

Kang Hilal adalah Terapis Holistik Profesional tersertifikasi yang memiliki keahlian dalam Hipnoterapi, NLP, dan Terapi Fisik (Totok Punggung & Syaraf). Beliau fokus memberikan dukungan komplementer untuk penyembuhan mental dan fisik. [Baca Profil Lengkap Kang Hilal &  Disclaimer Medis di sini]